Rabu, 18 Juni 2014

antara kemapanan dan pengorbanan

wawa dan mimi  lagi hobi bener nge tag lagu galau dan move on ke aku dan resti, awal2 sih biasa lagian juga gak familiar lagu nya tapi lama kelamaan kok keseringan jadi aku nyimpulin kayaknya mereka berdua yang lebih galau dan butuh move on hahahaha.. jumat malam sebelum ke tasik aku mampir dulu ke Cikini mau ketemu wawa, kak shinta, resti dan Zulmi di DW. as usual dari mulai rumpi2 kecil percakapan pasti mengarah ke curcol, dibuka dengan kisah asmara si bungsu resti yang baru ajah di putusin cowok nya, padahal yah mbak aku empat malam begadang bantuin dia bikin 1000 baso buat penelitian skripsinya tapi aku ditinggal lah -_- si mimi bilang lo harusnya minta harta gono gini secara satu mangkok aja ada 5 baso, 1000:5= 200 mangkok berapa juta tuh hehehe...

aku jadi mikir, beberapa stigma cowok selalu mengidentikan cewe dengan matre, but trust me aku punya beberapa teman wanita yang baik hati bahkan rela berkorban untuk pasangannya. kadang cowok juga terlalu dangkal sih berfikir kalau cewek itu butuh kemapanan, kemewahan...wahaiii kaum adam, kaum hawa itu selalu berfikir luas dan dan jauh kedepan itu yang aku rasakan, kalaupun dia ingin menginginkan pria mapan yah dia hanya mau make sure bahhwa kedepan nya anak anaknya berada dalam keadaan yang baik, dari segi pendidikan, kesehatan, gizi, dll  dan itu semua kan butuh uang bukan?? Kan sekarang kalian belum punya anak apa masih menuntut kemapanan? aku  pribadi orang yang menikmati proses, temen-temen ku juga banyak kok yang berfikir sama, kita hanya butuh pria yang punya rencana masa depan dan mau bekerja keras, itu lebih utama karena dengan modal itu aku yakin kok yang namanya kesuksesan akan ikut.

ketika ada pria yang punya rencana masa depan dan mau bekerja keras, namun saat ini belum memiliki kemapanan, kaum wanita pasti gak akan ragu menemani prosesnya  kok sampai si pria berhasil akan ada kebanggan dan kepuasan tersendiri bagi kami ketika berhasil menemani kalian hingga sukses kelak. namun ketika saat ini ketika sang wanita bertanya tentang rencana masa depan seolah itu menjadi isu sensitif, atau si pria berfikir kita banyak menuntut, atau bahkan mencap cewek matre, ya ampun apa sedangkal itukah pemikirannya.

ah itu kan teori kamu ajah, mana ada sih wanita yang mau di ajak susah. aku punya atasan dia menikah muda dan suaminya juga baru mulai karir, beliau wanita cerdas dan baik hati lulusan terbaik di salah satu PTN di Bandung. saat itu ternyata karir dia lebih dulu maju dari suaminya, diapun mengambil alih sebagian finansial keluarga, bahkan dia rela bekerja ketika hamil dan harus LDR dengan suami. Saat ini kerja kerasnya bertahun tahun terbayar karena sang suami sudah mapan, bahkan beberapa langkah jauh didepannya, saat itu saya bertanya bu apa sih yang buat ibu yakin sama suami ibu, "saya yakin ayah akan sukses karena ayah memiliki rencana, berkarakter dan pekerja keras, ini hanya masalah waktu saja" let's see bagaimana pengorbanan seorang wanita ketika dia mencintai dan memiliki keyakinan terhadap pasangannya, so yakinkan kami lah kalau kalian itu layak kami perjuangkan, kalau kalian itu berhak atas pengorbanan kami.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar