Rabu, 04 September 2013

bidadari surga

Bismillahirahmanirrahim,
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” 
So which of the favors of your Lord would you deny?   
terkadang aku suka bangeeet ngeluh atau kurang bersyukur, kenapa sih gini, atau kok gitu sih padahalkan harusnya dst namun minggu lalu ada sebuah moment,  Dia kembali mengingatkan aku dengan cara Nya. 

hari itu aku berkunjung ke rumah salah satu sahabatku, biasalah kalo cewe ketemu cewe pasti omongannya kemana mana, lompat-lompat gak jelas gitu deh :P
nah tiba2 temanku ini menceritakan kisah kakaknya, yang menurut aku jleb banget.

temanku itu anak terakhir dari banyak bersaudara (maaf yah aku lupa kalo gak salah 9 orang), ayahnya itu pensiunan guru sd dan petani sedangkan ibunya juga guru sd. Jarak kelahiran semuanya itu berdekatan 1-2 tahun tiap anak, hebatnya semua anaknya itu sarjana bisa di bayangin dong gimana pontang pantingnya kedua orang tuanya untuk berjuang menyekolahkan anak-anaknya.

Nah ada salah satu anak perempuanya yang secara fisik memiliki keterbatasan, dia memiliki tempurung kaki yang tidak pada tempatnya jadi mudah bergeser gitu selain itu kelamin ciri2 sekunder nya juga tidak muncul seperti payudara, menstruasi dll. Keterbatasan fisik yang dimilikinya tidak menghalangi semangat nya untuk melanjutkan kuliah di jurusan ekonomi. Nah pada saat dia kuliah karena orang tuanya juga sedang menyekolahkan anak2 yang lain jadi uang sakunya terbatas, dia bahkan sering makan hanya dengan kuah baso yang dia beli 1000 rupiah, ketika dia mendapat beasiswa dengan amat baiknya sebagian uangnya dia beli kan rinso, minyak goreng, sabun dst dan dikirimkan ke ibunya di kampung, ya Allah begitu semangatnya dia untuk menuntut ilmu. 

suatu ketika tibalah salah seorang adik wanita nya yang ingin menggenapkan setengah agama, si adik ini amat mencintai sang kakak sehingga muncul lah perasaan bersalah harus melangkahi si kakak nya ini namun dengan sangat bijaksana si kakak mengikhlaskan dirinya dilangkahi si adik serta mendoakan semoga keluarga baru si adik senantiasa bahagia, setelah itu pecahlah tangis satu keluarga itu. cobaan nampaknya tidak berhenti disitu saja, 

setelah lulus kuliah si dia harus mencari kerja namun karena kekurangan fisik yang dia miliki sulit mencari perusahaan yang mau mempekerjakannya, akhirnya dia memilih mengajar di sekolah. Menjadi guru di kampung secara ekonomi keadaanya sangat menyedihkan, gajinya terkadang di rapel 3 bulan oalaaah  parah banget deh kadang pemerintah ini gimana pendidikan di negri kita mau maju. Baiklah ditengah keterbatasan finansial yang dia miliki, setiap mendapatkan gaji dia langsung membawa ibunya ke pasar untuk belanja kebutuhan bulanan bersama. 

Saya seperti melihat sosok kak laisa di novel bidadari-bidadari surganya tere liye pada si kakak ini, kisah si kakak ini begitu menginspirasi saya, ditengah keterbatasan fisik dan finansial yang dia miliki dia masih berusaha membuat dirinya bermanfaat untuk orang lain terutama keluarganya. Aduh saya malu, malu banget sebagai anak perempuan pertama di keluarga apa saya udah bisa di contoh ama adik adik saya... ya Allah gak ada lagi deh harusnya alasan aku buat mengeluh.







4 komentar: