Kamis, 18 September 2014

adversity quotient


Balada kecapean siang tadi, harus gantiiin manager meeting di matraman, huwaaa jam 7 malem udah tidur. bangun tidur jam 10 malem, lupa banget antara udah salat isya atau belum tadi sebelum tidur, akhirnya bangun untuk salat isya dulu dan gak bisa tidur sampai sekarang :(

liat email dari bu irma yang tadi siang, bu irma tau aku begitu feel guilty atas kejadian dengan dia "dia yang namanya tidak boleh disebut" udah kayak lord voldemort ajah yah so ibu kirimin aku pdf buku gitu tentang "adversity quotient" setelah di download ternyata itu adalah thesis nya orang philipina, full english, bu irma terlalu husnuzon dengan kemampuan english ilmiah aku rasanya :( even udah dibantu dengan kalimat yang udah di garisin di pdf (kurang baik apa coba yah) aku masih dudul untuk memahami nya hihihii... 

apa sih adversity quotient (AQ)? itu adalah kecerdasan seseorang untuk menghadapi kesulitan dan sanggup bertahan hidup.jadi bagaimana dia mampu survive ditengah keamburadulan hidup orang tersebut, tentu saja erat kaitannya dengan sikap sabar, tenang, berkepala dingin, tanpa terbawa emosi. kecerdasan ini bentuk kecerdasan lain selain IQ, EQ atau ESQ.

Ada empat dimensi untuk mengukur AQ seseorang yaitu Control, Origin dan Ownership, Reach and Endurance atau biasa disingkat C02RE.

C untuk Control adalah kemampuan kontrol seseorang dalam mengatasi kesulitan, dia menganggap kesulitan ini adalah keadaan yang sementara, menganggap ini suatu keadaan external dan keterbatasan namun tetap optimis dengan tetap menikmati hidup. kombinasi untuk merasakan kontrol (control), harapan (hope), dan aksi (action) so rasa ketidakberdayaan ntar juga akan lewat kok, ketika semakin banyak seseorang memiliki sikap kontrol maka semakin banyak aksi positif yang dia akan ambil. intinya sih yah ketika masalah datang stay cool gak usah pake emosi, toh da masalah ini kan sifat juga sementara, dan tetap melakukan aksi yang positif.

O2 untuk Origin dan Ownership. asal muasal kesulitan itu dan sejauh mana peran kita untuk memunculkan kesulitan tersebut (kira kira gitu lah artinya). nah origin ini erat kaitannya dengan perasaan bersalah. sebeneranya perasaan merasa bersalah memiliki dua fungsi pertama perasaan ini mampu membuat kita belajar dari pengalaman sehingga kita bisa mengatur sikap kita kearah perbaikan dikemudian harinya, sedangkan fungsi kedua nya adalah perasaan bersalah ini membuat kita mencari tau asal muasal yang  menyebabkan orang itu sakit hati (i'm not so sure with the translate). perasaan merasa bersalah ini dapat menjadi powerful motivator ketika digunakan dengan tepat karena dapat mengobati secara nyata (heal real), membuat kita lebih peka merasakan akan adanya potensial kerusakan pada hubungan yang penting. namun terlalu banyak merasa bersalah dapat menjadi destruksi (merusak), merusak energi, harapan, self worth (ini banget lah yang aku rasakan, malah curcol), dan sistem imun. orang yang memiliki skor AQ yang rendah memiliki karakter selalu menyalahkan diri sendiri, sedangkan sebaliknya AQ tinggi cenderung bisa bertanggung jawab, high self worth, sehingga menjadikannya pribadi yang lebih baik, lebih pintar dan lebih efektif.

oke sudah jam 0.01 ngantuk pisan bisi besok subuhnya kesiangan... nanti saya lanjut lagi part dua nya yah hihihi... good night :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar